Hikmah Puasa : Puasa di Tengah Pandemi

Assalamualaiku sahabat,

Masih semangat dong puasanya? Harus yaa :)

Sahabat, puasa kali ini luar biasa ya. Ini adalah puasa pertama sejak beratus-ratus tahun yang lalu, di mana Ramadhan kali ini di lakukan secara mandiri. Mungkin bisa disebut ini adalah Ramadhan yang berat.

Tidak ada sholat berjamaan, apalagi taraweh. Kegiatan berkumpul di masjid meramaikan sampai ketika menunggu waktu berbuka sudah tidak ada lagi. Semua aktivitas ibadah dilakukan di rumah masing-masing. 

Ada perasaan sedih, haru dan berbagai perasaan entahlah yang aku tidak bisa jelaskan. Perasaan yang muncul karena keinginan untuk menikmati kebersamaan Ramadhan.

Di masa ini, yang bisa kita lakukan adalah memaksimalkan kegiatan yang kita bisa sambil introspeksi diri. Di mana di belahan bumi bagian sana, ada hambaNya yang setiap Ramadhan merasakan kesulitan. Merasakan susahnya ibadah secara bebas, menahan sulitnya keadaan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan papan dan pangan. Mereka, saudari kita di negara-negara konflik dan rawan perang. Betapa lebih menderitanya bukan? Berada di bawah bayang-bayang peluru dan bom. Bahkan unutk merasakan ketenangan beribadah oun sudah tidak bisa. Mereka sudah puluhan tahun merasakan Ramadhan yang mencekam. Sedangkan kita,masih perlu banyak bersyukur. Masih mampu beribadah dengan tenang dengan di rumah. Masih sanggup memenuhi kebutuhan sandang, papan dan pangan. Tidak ada deru tembakan dan bom, tidak ada ketakutan.

Bagimanapun dalam setiap kejadian pasti ada hikmahnya.

Lemah. Sebagai seorang hamba, kita adalah makhluk lemah. Yang dengan sadar diri membutuhkan pertolongan Allah subhanallahu wata'ala.

Sebagai manusia sebagai makhluk sempurna ciptaanNya, sudah sepatutnya kita pandai bersyukur. Dengan memaksimalkan potensi dan kemampuan yang ada pada diri kita.

Bagaimanapun, Allah tidak akan menguji hambanya di luar batas kemampuan kita. Yang artinya, bisa jadi kita adalah makhluk terpilih hingga kita harus merasakan puasa yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Meskipun Ramadhan kita tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Bukan berarti semangat kita memudar. Justru dengan kejadian ini makin membuat kita lebih semangat dalam beribadah dan mendekatkan diri padaNya.

Dan semoga setelah Allah angkat wabah ini, kita bisa menjadi manusia dan seorang hamba yang lebih baik dari hari kemarin. Aamiin