Sponsor

banner image

recent posts

Tradisi Tenongan, Adakah di tempatmu?

Pengrajin Tenong Anyaman Bambu Di Banjarnegara

Assalamualaikum teman-teman...

Lebaran sebentar lagi, rasanya hati berbunga-bungan setelah menjalankan puasa selama sebulan penuh. Akhirnya perayaan lebaran sudah di depan mata.

Ada perasaan bahagia, haru dan sedih. Semua bercampur menjadi satu. Bahagia ketika pada akhirnya Allah subhanahu wata'ala izinkan kita untuk sampai di puncak Ramadhan tahun ini.

Haru karena kerinduan akan semua hal yang berkaitan dengan Ramadhan akan segera berakhir.

Dan sedih karena Ramadhan dan perayaan lebaran tahun ini sudah pasti berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Pandemi ini begitu besar dampaknya, begitu terasa pengaruhnya. Program PSBB yang di canangkan pemerintah membuat kita terbatasi aktivitas di luar, terbatasi dalam bersosialisasi dengan orang lain

Banyak hal-hal yang di rindukan ketika Ramadhan dan lebaran tahun lalu. Dimana saat ini kita tidak bisa melakukannya. Karena mengikuti aturan pemerintah untuk membatasi aktivitas sosial.

Lebih khusus di saat lebaran nanti, ada kegiatan-kegoatan unik yang tidak bisa kita lakukan di lebaran tahun ini. Dan pasti akan sangat di rindukan.

Tradisi unik di tempatku ketika lebaran tiba adalah "Tenongan"

Tradisi tenongan sendiri menurutku untuk mempererat ukhuwah antar warga sekitar masjid. Agar semakin terjalin semangat kekeluargaan dan gotong royong. Dimana tiap-tiap keluarga yang menjadi jamaah di sekitar masjid membawa tenongan ke masjid selepas shalat Ied.

Tenongan berasal dari bahan bambu yang di anyam. Tenongan ini biasanya di isi dengan berbagai menu makanan. Mulai dari nasi atau ketupat, makanan pembuka seperti agar-agar hingga makanan berat seperti opor ayam, rendang, sop ikan, gulai dan banyak lainnya.

Setelah itu biasanya kita saling mencicipi hidangan masing-masing. Sehingga tercipta suasana suka cita. Sebelum memulai acara makan-makan biasanya di awali terlebih dahulu dengan salam-salaman sesama warga. Baru di lanjut dengan makan bersama.

Bisa dibayangkan, betapa bersuka citanya kami dengan kegiatan ini. Bukan di lihat dari seberapa enak dan banyak makanan yang kami bawa. Tapi rasa yang tercipta sungguh tiada duanya. Menikmati kebersamaan tanpa tendensi. Berbagi suka cita dengan saudara. Dan perasaan bahagia lainnya.

Karena bukan hanya bersama tapi berbagi juga.

Namun, sangat di sayangkan kegiatan tenongan ini sepertinya harus ditiadakan di lebaran tahun ini. Mengingat kita masih berjuang dalam menurunkan resiko penularan pandemi covid-19.

Di malam yang hujan dan penuh dengan kesejukan. Semoga Allah subhanahu wata'ala berkenan menghilangkan pandemi ini dari muka bumi aamiin.

Teman, mungkin raga kita terpisah namun percayalah jiwa kita dekat dalam doa.
Tradisi Tenongan, Adakah di tempatmu? Tradisi Tenongan, Adakah di tempatmu? Reviewed by rusumu siami on May 19, 2020 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.